Kasuari Gunung mempunyai nama botani Casuarina junghuhniana Miq. termasuk dalam Famili Casuarinaceae. Dalam Bahasa Inggris disebut she oak, red-tipped ru, mountain ru, forest oak; Dalam bahasa China namanya Shan di mu ma huang; di Indonesia namanya Kasuari, Cemara Gunung. Kasuari Gunung adalah pohon yang cepat tumbuh, pohon menggugurkan daun tinggi 15-25 m (maksimal 35 m); diameter batang 30-50 cm (maksimal 65 cm); Tajuk agak terbuka. Bercabang dengan dimorfik dengan cabang-cabang berkayu normal dan cabang-cabang kecil.

Penyebaran. Penyebarannya di Asia, Australia dan Kepulauan Pasifik. Kasuari Gunung tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian sampai 3.000 m dpl. C. junghuhniana Miq.  adalah spesies perintis dari lahan gundul seperti lereng berbatu dan daerah tidak terganggu. Tumbuh alami pada lereng gunung  berapi. Curah hujan di habitat aslinya adalah musiman dengan maksimal musim panas yang jelas. Jenis ini mampu bertahan pada musim kemarau maupun pada kondisi tanah tergenang air karena kemampuannya mengatasi kekurangan oksigen. Jenis ini termasuk jenis yang tahan api dan tidak mudah rusak oleh kebakaran ketika telah tumbuh mencapai ketinggian tertentu. Daun pada Kasuari gunung seperti menjari segitiga, dan memiliki warna hijau  tua pekat. Pada permukaan daun seperti terdapat serat lilin, sehingga ketika daun cemara gunung ini terkena air seperti tidak basah namun basah pada seluruh daunnya. Kemudian daun juga memiliki klorofil a dan b yang memberi warna hijau peka pada daun cemara gunung. Batang pada kelompok atau sub kelas dari casuarina memiliki sifat kasar bersisik. Batang cemara gunung tegak dan berkayu. Memiliki percabangan dan memiliki tinggi yang tak terbatas namun rata-rata tinggi cemara ini sangat menjulang. Akar kelompok casuarina juga mampu menahan arah pertumbuhan dan perkembangan tubuh atau badan pohon, hingga ke arah miring seperti pada pegunungan hutan tropis yang mampu merekat pada berbatuan dan tanah kerikil. Akar kelompok casuarina begitu kuat hingga mampu bertahan.

Bunga berkelamin tunggal. Bunga jantan berbentuk silinder atau sedikit tonjolan-tonjolan, panjang 3-8 cm. Perbungaan betina pada daun sisik skala pada tunas permanen, berbentuk kerucut, ellipsoid, truncate, panjang 1-2 cm, kemerahan; bracts 18-20-seriate, luas obtriangular; bracteoles oblong-obovate, bulat atau sangat tumpul, tebal, 5-6 x 2,5-3 mm.

Pemanfaatan. Sebagai tanaman hias yang biasanya ditanam  di depan rumah atau penghias tata kota agar terlihat hijau, digunakan sebagai pohon natal bagi umat kristiani. Cemara gunung termasuk yang tertinggi di antara spesies kayu bakar. Kayunya adalah bahan baku yang cocok untuk pulp kraft. Sangat keras, cokelat kemerahan kayu, rentan terhadap pemisahan. Di Thailand, itu adalah sumber populer dari tumpukan konstruksi dan untuk perangkap ikan. Kasuari gunung digunakan untuk rehabilitasi tanah yang terdegradasi. Di Jawa, jenis ini dibudidayakan dalam program revegetasi dan rehabilitasi sejak awal tahun 1900-an, sebagai tanaman pionir pada tanah rawan longsor. Kasuari gunung memperbaiki nitrogen tanah karena bersimbiosis  dengan bakteri actinomycetes dari genus Frankia. Nodul akar membentuk sistem perakaran dan meningkatkan massa kayu. Bersimbiosis dengan mikoriza sehingga meningkatkan kemampuan adaptasinya di tanah yang miskin. Kayu ini sangat cocok untuk produksi kayu bakar dan arang. Kepadatan udara kering kayu adalah 900-1000 kg/m3, dan kepadatan arang adalah 650 kg/m3. Energi dari arang adalah 34 500 kJ/kg, yang termasuk yang tertinggi di antara spesies kayu bakar.

Daftar Pustaka

  • Anonimous, 2014. Casuarina junghuhniana Miq. Useful Tropical Plants. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id= Casuarina%20junghuhniana. Diakses 12 November 2018.
  • Orwa et al, 2009. Casuarina junghuhniana Miq. Agroforestry Database 4.0. www.worldagroforestry.org/treedb/ AFTPDFS/Casuarina_junghuhniana.PDF. Diakses 12 November 2018.
  • Pinyopusarerk. K, 2016. Casuarina junghuhniana (PROSEA). Plant Resources of South-East Asia. https://uses.plantnet-project.org/en/Casuarina_junghuhniana_(PROSEA). Diakses 12 November 2018.

Sumber:

Irwanto,  A. Tuhumury, A. Sahupala, L. Pelupessy, M. Loiwatu, L. Siahaya, F. Tetelay dan R. Oszaer. 2019. POHON MALUKU. Penyebaran, Pemanfaatan dan Budidaya. Pattimura University Press. Ambon. ISBN:  978-602-5943-11-9.

By Irwanto

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.